Selasa, 25 Maret 2014

Cil dan Aku


Ketidakpekaan cil terhadap apapun selalu menghasilkan peng-andai-andai-an. Cuek, tidak peka, bodoh. Ya, cil seperti itu. Entah apa yang ada di pikirannya. Semua rasanya sakit ketika berbicara tentang hati dan perasaan bersama dia. Cil, gadis yang selalu menganggap dirinya wanita hebat. Ku harap, memang dia bisa menjadi hebat. Dan sekarang, itu terbukti. Dia hebat membuat orang lain salah tingkah karena ketidakpekaannya. Cil, cil, cil. Apa yang membuatmu tak bisa menebak perasaan orang lain terhadapmu? Apa yang membuatmu tak berpikir betapa sakitnya atas responmu selama ini? Peng-andai-andai-an itu tak pernah bisa kau tepis ketika kau tak bisa peka dengan yang ada di sekitarmu. Mungkin, kau tak tahu.Rasanya benar-benar sakit ketika berpikir kau tau tentang aku dan rencanaku. Tapi, tenyata tidak. Kau tak menyadari itu. Bukan, kau benar-benar tak menyadari itu. Bahkan, setiap surprise itu, harus ku katakan agar kau tahu. "Aku punya kejutan untukmu, cil. Dan kejutannya adalah ..." Argh, mungkin kata surprise-mu memang tak pernah sama dengan  surprise-ku. Surprise, kejutan. Tapi, kau tidak. Surprise, pemberitahuan kah? Kau harus belajar mengerti itu, cil. Kau harus tahu itu. Kau harus. Karena suatu hari nanti, mungkin tak ada orang yang tahan lagi dengan ketidakpekaanmu itu. Suatu hari nanti, mungkin kau akan kehilangan orang-orang yang kau sayangi lagi karena merasa sakit atas ketidapekaanmu. Kau ingin merasakan itu lagi, cil? Kurasa tidak. Aku tahu, kau orang yang bisa mempertahankan sesuatu yang memang harus dipertahankan. Tapi, kau juga harus tahu cil, yang kau pertahankan tak selamanya mau dipertahankan. Jadi, belajarlah mengubah ketidakpekaanmu itu menjadi sebuah kebahagiaan. Tak perlu ada lagi peng-andai-andai-an, bukan? Kau harus peka, cil. Agar kau tahu, indahnya harimu tanpa kehilangan orang-orang yang kau sayangi. Berjuanglah, cil! Aku ingin kau menjadi wanita hebat! ^_^