Selasa, 25 Maret 2014

Cil Is Falling In Love


Hallo, senang rasanya cil bisa berbagi postingan lagi. Kali ini, cil mau bahas something that I’m falling in love with. Yeah, it’s senja :-)

“Kenapa cil suka senja?”

Huft. Mungkin, kalimat yang berulang kali cil dengar. Kalimat yang berulang kali ditanyakan kepada cil. Dan kalimat yang telah berulang kali cil jawab.

Senja… Entahlah, selalu ada alasan yang tak bisa cil ungkapkan ketika berbicara tentang ciptaan Tuhan yang satu ini. “Indah, sementara, dan dirindukan” rasanya tak cukup kuat untuk menggambarkan how amazing senja is. Karena menurut seorang cil, ke-amazing-an senja memang tak bisa digambarkan. Allahu Akbar.

Pernah, cil terlibat dalam sebuah pembahasan mengenai senja dan kelam dengan seseorang. Tentu saja, seseorang itu membahas kelam. Hahaha. Dan kalian tahu? Pandangan cil tentang senja ternyata tidak cukup kuat untuk membuat dia mencintai senja seperti yang cil rasakan. Malahan, alasan seseorang itu menyukai kelam, lebih kuat dari alasan cil. Tapi, tak apa. Apapun yang terjadi, senja tetap menjadi amazing di mata cil ^^

Oya, berkat senja, cil punya teman baru loh. Anggap saja namanya sal. Nah, sal ini juga pecinta senja. Hahaha. Kami klop, kan? :-) Bahas senja sama sal, sampai kapanpun bakal terus nyambung. Iya, kami kan klop. Sal ini orangnya bawel banget. Serius demi apa, dia manusia ter-bawel yang cil kenal. Tapi, cil tetap sayang sal kok. Kami kan teman.

Okay, kita focus! Selain sal, cil juga punya beberapa teman yang cinta senja juga. Teman? Anggap saja cil salah ketik. Dia kakak dan sahabatnya cil. Namanya Rina Handayani. Tapi, cil sering panggil dia dengan sebutan kakak cadel. Dia adalah orang yang memperkenalkan senja pada cil. Kami pernah menjelajahi daerah kami tercinta, Bulukumba, untuk mencari senja. Tapi sayangnya, hari itu, senja sedang sakit. Dia tak terlihat baik-baik saja. Itu pertama kalinya, cil melihat senja sakit. Tapi, dia selalu senyum ke cil. Iya. Senja tersenyum ke cil. Kasihan senja. Hari itu, semburatnya tertutupi si awan. :-(

Nah, keesokan harinya, cil melihat senja lagi. Kali ini, senja terlihat bahagia. Semburatnya bertebaran di mana-mana. Alhamdulillah. Hari itu, senja tersenyum lebar ke arah cil. How happy I am. Di hari itu pula, kami saling bertukar cerita. Dia bercerita tentang temannya, si kelam. Cil bercerita tentang si sal. Hari itu benar-benar indah. Tapi, senja harus pulang. Dia dicari mamanya, katanya. Akhirnya, kami akhiri hari indah itu. Senja tetap tersenyum sampai ia benar-benar pergi. “Besok, cil datang lagi yah!” katanya. Sejak hari itu, cil selalu bertamu ke rumah senja. Dan kecintaan cil terhadap senja semakin besar. Cil cinta senja. ^^